Tunda Kiamat di Indonesia: 3 Startup Terima Dana Rp10 Miliar untuk Kembangkan Teknologi Masa Depan
Perubahan iklim merupakan salah satu ancaman terbesar bagi planet ini, termasuk Indonesia. Dalam upaya untuk menunda dampak buruk yang bisa diibaratkan seperti “kiamat”. East Ventures dan Temasek Foundation mengadakan Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2024, sebuah kompetisi teknologi iklim terbesar di Indonesia. Pada ajang ini, tiga startup berhasil memenangkan total dana sebesar Rp10 miliar untuk mengembangkan teknologi masa depan yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan atau tunda kiamat di Indonesia.
1. SunGreenH2: Transisi Energi
SunGreenH2 terpilih sebagai pemenang dalam kategori transisi energi berkat inovasi luar biasa mereka dalam produksi hidrogen. Startup ini mampu meningkatkan efisiensi elektroliser hingga 200% dan mengurangi biaya produksi hidrogen hingga USD 3 per kilogram. Dengan teknologi ini, SunGreenH2 diharapkan dapat berperan penting dalam menciptakan energi bersih dan berkelanjutan yang lebih efisien di masa depan. Mereka juga bekerja sama dengan PLN untuk menjajaki penerapan teknologi ini di Indonesia(
2. Hydrogen Refinery: Pertanian Berkelanjutan
Di trek pertanian berkelanjutan, Hydrogen Refinery unggul dengan inovasi pupuk berbasis amonia yang dihasilkan melalui elektrolisis plasma limbah. Teknologi ini tidak hanya menekan biaya produksi pupuk, tetapi juga mampu mengurangi hingga 11 ton emisi gas rumah kaca per ton pupuk yang dihasilkan. CEO Hydrogen Refinery, Stephen Voller, berharap bisa bermitra dengan pihak-pihak di Indonesia untuk mendirikan pabrik pengolahan sampah menjadi pupuk, khususnya di Bali(
3. AC Biode: Ekonomi Sirkular
AC Biode, pemenang di trek ekonomi sirkular, menghadirkan solusi inovatif dalam bentuk kemosilis. Teknologi ini mengolah limbah organik campuran menjadi gas sintesis yang dapat digunakan untuk pembangkit energi hijau. Dengan pendekatan yang ramah lingkungan ini, AC Biode turut membantu mengurangi limbah sekaligus menciptakan energi yang lebih bersih(
Selain ketiga pemenang utama ini, dua startup lain yakni DayaTani dan ENWISE juga mendapatkan investasi tambahan sebesar USD 50.000 dari Bakti Barito Foundation dan Sinarmas Agribusiness & Food(
Kompetisi CIIC 2024 menjadi bukti bahwa inovasi teknologi bisa memainkan peran besar dalam menghadapi tunda kiamat di Indonesia. Ketiga startup ini menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, solusi-solusi inovatif bisa membantu menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia.